* Jaringan: Bandwidth yang didukung oleh perangkat dapat berbeda-beda tergantung wilayah dan provider internet. Seluruh fungsi, fitur, spesifikasi, antarmuka pengguna grafis, serta informasi produk lain yang terdapat di laman ini termasuk, namun tidak terbatas pada, manfaat, desain, harga, komponen, performa, ketersediaan, serta kemampuan produk dapat berubah tanpa pemberitahuan atau kewajiban. Konten dalam layar adalah gambar yang disimulasikan dan hanya ditujukan untuk tujuan demonstrasi.
* Baterai: Masa pakai baterai yang sebenarnya dapat bervariasi berdasarkan lingkungan jaringan, fitur dan aplikasi yang digunakan, frekuensi pesan dan panggilan, jumlah pengisian daya, serta faktor-faktor lainnya.
Actual battery life varies by network environment, features and apps used, frequency of calls and messages, number of times charged, and many other factors.
Samsung Galaxy A53 5G Tawarkan Varian Warna Modern…
Sebenarnya varian Blue juga oke, tapi tampaknya kurang memberikan sensasi yang berbeda karena warna ini sudah pernah ada pada generasi terdahulu. Smartphone ini bukan yang paling ramping dan tipis di kelasnya karena memiliki ketebalan 8,1 mm, dengan bobot 189 gram. Meski demikian, Samsung Galaxy A53 5G masih cukup nyaman dioperasikan dengan satu tangan dan masuk ke saku celana. Anda juga bisa merasa aman selama menggunakannya karena Samsung memberi perlindungan lewat kaca Gorilla Glass 5.
Satu catatan yang wajib anda ketahui, smartphone ini sudah tidak memiliki port audio jack 3.5 mm. Jadi kalau Anda masih memakai headphone kabel, siap-siap beralih ke TWS jika berminat meminang Samsung Galaxy A53 5G.
Tapi perlu diketahui, saat di dalam air gunakan tombol volume down sebagai shutter kamera karena layar tidak responsif. Hasil foto Galaxy A53 5G sangat khas Samsung dengan saturasi yang diangkat sehingga warna terlihat lebih hidup. Karena tidak sempat menjalankan aplikasi benchmark, maka Exynos 1280 dan Snapdragon 778G belum dapat ditentukan, mana yang lebih kencang kinerjanya. Ini bukan game dengan kebutuhan grafis yang berat, jadi wajar kalau Samsung Galaxy A53 5G mampu menangani pengaturan mentok kanan dan mendapatkan 60 fps stabil. Samsung kembali berhasil menyajikan ponsel kelas menengah dengan desain yang tidak pasaran dan begitu ikonik.
Samsung Galaxy A53 5G review
In comparison, this year’s Galaxy A33 5G is a much lower hanging fruit seeing how its predecessor came with an LCD. Display: 6.50″ Super AMOLED, 120Hz, 800 nits (HBM), 1080x2400px resolution, 20:9 aspect ratio, 405ppi.
Misc: Fingerprint reader (under display, optical); Virtual proximity sensing. A modern 5nm part, still not officially present or detailed on Samsung’s semiconductor website, but very much already in the wild and looking intriguing with a 2×2.4 GHz Cortex-A78 & 6×2.0 GHz Cortex-A55 CPU configuration, a Mali-G68 GPU and arguably even more versatile 5G setup than the Snapdragon 778G 5G inside the A52s 5G.
Even though, technically, it has shrunk down some in physical size, all the while keeping its display diagonal and weight unchanged. To sum up, the new Galaxy A53 5G seems to be a slightly “tweaked” variant of what Samsung already knows works and sells well.
That would mean another wave of happy customers since every other feature of the A53 5G has been carried over from the previous model, and it’s still a fantastic package. The A52 5G as well as the A52s 5G at least had a 15W Samsung Adaptive Fast Charge unit in their boxes, and the latter even shipped with a 25W charger in some markets.
While a bit arrogant on the surface, the assumption that most users will have a charger already is also admittedly quite fair.
Plus, Samsung is technically using a bit of fancy PPS in its chargers at the moment, so ultimately, that and the included Type-C to Type-C cable are a not-so-subtle “nudge” to go out and buy the Samsung 25W TA-800 PD charger, which is a good $25 (MSRP) extra.
Be First to Comment