VIVA – Samsung Galaxy S10 menjadi salah satu perangkat premium yang dirilis di Indonesia pada tahun ini. Nah, perusahaan yang berbasis di Korea Selatan ini menanamkan daya baterai sebesar 4.100 mAh pada seri Galaxy S10 Plus. Poin menariknya, ponsel ini memiliki fitur Wireless PowerShare, bermanfaat untuk mengisi perangkat lain dengan gaya pengisian nirkabel. Setelah diaktifkan, letakkan kedua perangkat dengan posisi saling membelakangi, atau menempelkannya pada casing belakang ponsel.
10 Kelebihan / Kekurangan Samsung Galaxy S10 Plus
Nah, bagi kalian yang sudah penasaran, yuk langsung saja simak review Samsung Galaxy S10 Plus berikut ini! Fungsinya adalah untuk meningkatkan kontras, menunjukkan detail gambar layar terlihat lebih jernih. Selain itu layar ini mampu mengurangi komposisi blue light hingga 42% agar mata tidak lelah saat menggunakannya. Satu lagi terapan teknologi terbaru yang jadi kelebihan Samsung Galaxy S10 Plus adalah sensor fingerprint-nya.
Sensor pemindai sidik jari sudah tertanam di layar dan diklaim memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan in-display lainnya. Pengambilan gambar juga akan jadi lebih baik dengan teknologi artificial intelligence (AI) serta fitur-fitur lainnya untuk menentukan area fokus hingga mengenali berbagai scene.
Dijejali 5 fitur utama seperti super steady, artistic live focus, scene optimizer, ultra wide angle, dan smart composition. Dapur pacu Samsung Galaxy S10 Plus menggunakan 2 teknologi chipset terbaru yaitu Exynos dan Snapdragon. Dengan ukuran kapasitas internal memori sebesar itu, ia terasa seperti memiliki komputer super di saku.
Samsung Galaxy S10 Plus mampu menjadi sebuah power bank untuk perangkat lain melalui fitur wireless charging. Daya baterainya pun besar yaitu 4.100 mAh membuat fitur power share tidak sia-sia. Jika dibandingkan Siri atau Google Assistant, Bixby masih lemah dalam beberapa fungsi.
Harga yang ditawarkan, yaitu sebesar Rp 24 juta, atau sekitar 2 kali lipat dari seri Galaxy S10. Mungkin kelemahan-kelemahan tersebut tidak masalah bagi sebagian orang, tapi untuk sebagian orang lainnya akan merasa sangat disayangkan kalau smartphone mahal tersebut jatuh jika hanya karena licin ketika di genggam.
Nama Samsung Galaxy S10 Plus Rilis Februari 2019 Dimensi 157,6 x 74,1 x 7,8 mm Layar 6,4 inci Quad HD (3.040×1.440) + Curved Dynamic AMOLED Rasio Layar 19:9, 438ppi Proteksi Corning Gorilla Glass 6, HDR10+, Always-on display RAM dan Memori RAM 8 GB atau 12 GB (LPDDR4X)/Memori 128 GB/512GB/1TB + up to 512 GB via microSD card Konektivitas Bluetooth 5.0, NFC, Enhanced 4×4 MIMO, up to 7CA, LAA, LTE Cat.20 – 2.0Gbps download, 150Mbps upload SIM Dual SIM (Hybrid SIM): Nano SIM + Nano SIM atau MicroSD slot Chipset dan Inti Exynos 9820 (Indonesia) atau Snapdragon 855, 8 nm, 64-bit, Octa-core processor (2,8/2,7 GHz + 2,4/2,3 GHz +1,7/1,9 GHz) Sensor Accelerometer, Barometer, Ultrasonic Fingerprint sensor, Gyro sensor, Geomagnetic sensor, Hall sensor, Heart Rate sensor, Proximity sensor, RGB Light sensor Konektor USB Type-C, Audio jack 3,5 mm Baterai 4.100 mAh/fast wireless charging 2.0, Wireless PowerShare Kamera Depan Dual Camera Selfie: 10 MP 2PD AF, f/1,9 (80 derajat)RGB Depth: 8MP FF, f/2.2 (90 derajat) Kamera Belakang Triple camera with Dual OIS Telephoto 12MP AF f/1,4, OIS (45 derajat)Wide-angle 12MP 2PD AF f/1,5 & f/2,4, OIS (77 derajat)Ultra-Wide 16MP FF, f/2.2 (123 derajat) Fitur AR Emoji, Artistic Live Focus, Smart Composition, Scene Optimizer, Super Slow-mo, HDR 10+ playback, Dolby Atmos sound Sistem Operasi Samsung OneUI berbasis Android 9 Pie Anti Air dan Debu IP68 Harga Rp 13.999.000 – Rp 23.999.000
Dari segala kelebihan yang ditawarkan Samsung, apakah menurut kalian sebanding dengan harganya? Temukan smartphone, tablet hingga smartwatch terbaru dan tercanggih dengan harga termurah hanya di sini!
Samsung Wireless Charger Pad BTS Edition
Selamat, Anda telah mendapatkan diskon tukar tambah. Harga akan bervariasi berdasarkan model dan kondisi perangkat lama.
Bagaimana Memanfaatkan Wireless PowerShare di Samsung S10 Series
Pada artikel sebelumnya, kami telah menulis soal keunggulan Wireless Charging 2.0 di Samsung Galaxy S10 Series. Namun bicara wireless charging, ada fitur unik di Samsung Galaxy S10 Series yang tidak dimiliki smartphone lain, yaitu PowerShare. Contohnya ketika baterai wireless earphone atau smartwatch habis di tengah perjalanan ke kantor, Anda bisa mengisi ulang dengan Samsung Galaxy S10.
Wireless charging bekerja saat sisi belakang Samsung S10 menempel dengan perangkat yang Anda ingin isi ulang. Perlu dicatat, PowerShare ini akan otomatis nonaktif jika dalam 30 detik tidak mendeteksi perangkat di dekatnya.
Begini Cara Menggunakan Wireless Power Share di HP Samsung
Seiring perkembangan teknologi, smartphone saat ini tidak hanya dibekali fitur pengisian daya yang cepat, beberapa produsen bahkan sudah menghadirkan wireless charging. Ini menjadi salah satu inovasi dan solusi bagi pengguna ponsel Samsung Galaxy untuk membantu mengisi daya perangkat lain secara wireless charging atau pengisian nirkabel. Secara singkat, Wireless Power Share merupakan teknologi yang memungkinkan smartphone Samsung Galaxy mengisi baterai perangkat lain tanpa menggunakan kabel. Teknologi Wireless Power Share dari Samsung ini hanya mampu menghasilkan daya sebesar 4,5 W yang terbilang kecil. Sayangnya, fitur ini hanya bisa digunakan jika baterai ponsel Samsung Anda berada di atas 30 persen. Nah, teknologi Wireless Power Share ini sudah tersedia di sejumlah ponsel premium Samsung seperti: Menariknya, selain dari produsen Samsung, ternyata ada juga teknologi serupa di produk lain, yakni Google Pixel 6 Por dan OnePlus 10 Pro. Nah, Anda tinggal menempatkan perangkat yang ingin diisi daya dengan Wireless Power Share.
Di layar ponsel, akan muncul menu dan Anda tinggal memilih ‘Cancel’ untuk mematikan pengisian nirkabel. Hal ini juga berlaku untuk smartphone dari produsen lain yang ingin diisi daya menggunakan Samsung Wireless Power Share. Perlu dipahami bahwa pengisian nirkabel atau wireless tidaklah seefisien saat mengisi daya menggunakan kabel. Ternyata daya baterai yang hilang di HP juga tidak sepenuhnya terisi ke perangkat lain.
Misalnya, baterai ponsel Anda berkurang 20%, bukan berarti daya yang masuk ke perangkat lain juga 20%. Nah, bahan isolasi tersebut meredam aliran elektron, membuat proses pengisian wireless tidak optimal dan cenderung menghabiskan baterai ponsel saja. Kelemahan lainnya ialah teknologi Wireless Power Share ini menghasilkan panas yang bisa menyebabkan baterai di kedua perangkat cepat rusak. Kalau Anda menggunakan teknologi ini sesekali saja, mungkin panas tidak akan membuat baterai cepat aus. Kelemahan selanjutnya adalah teknologi ini dianggap tidak terlalu praktis untuk mengisi daya secara penuh. Fitur ini bisa digunakan di saat darurat untuk mengisi baterai aksesoris yang habis hingga menemukan sumber listrik.
Sayangnya, daya yang dihadirkan cukup kecil, sehingga fitur ini hanya cocok digunakan di saat darurat bukan untuk keseharian.
Cara pakai fitur PowerShare di Galaxy S10+
Sebagai smartphone flagship kapasitas tersebut terbilang cukup, mengingat aktivitas target sasarnya yang juga makin mobile. Namun bedanya, Galaxy S10+ tak memerlukan kabel sebagai penghubung untuk mengisi daya perangkat lainnya.
Dengan kata lain, fitur berbagi daya ini bisa dilakukan secara wireless atau nirkabel. Oleh karena itu, perangkat yang bisa menggunakan fitur ini pun harus didukung dengan dukungan wireless charging.
Hanya dengan satu langkah tersebut Galaxy S10+ sudah siap untuk membagikan daya baterainya ke parangkat lain. Aktifnya fitur ini juga akan terlihat dari lampu LED yang menyala berwarna biru, tepat disamping kamera ketiga S10+. Sebagai catatan, Galaxy S10+ harus memiliki daya yang banyak untuk dibagikan ke perangkat lain. Saat daya baterai sejumlah itu, Galaxy S10+ memberikan notifikasi bahwa fitur PowerShare tak bisa digunakan.
Menariknya, S10+ kemudian memberikan notifikasi bahwa fitur PowerShare dinon-aktifkan hingga suhu ponsel kembali normal.
Be First to Comment